25 Juli 2010

KESENIAN INCLING DESA SEMAGUNG KECAMATAN BAGELEN

Riwayat singkat Kesenian Incling ini sebenarnya bersumber dari sebuah cerita yang terdapat di Jawa Timur dan khususnya Karesidenan Madiun yang berpusat di Ponorogo.

Adapun cerita ringkasnya adalah sebagai berikut :

1. Di Ponorogo ada seorang bernama Suromenggolo, ia seorang yang sakti mandraguna. Dalam hidupnya ia mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Sarinten, ia adalah wanita yang sangat cantik sekali. Karena kecantikannya itu ia dilamar oleh seorang dari Trenggalek bernama Singalodra. Karena Sarinten tidak mau, maka Sarinten dibunuh oleh Singajaya atas perintah Singalodra.

2. Karenanya marahlah Suromenggolo. Sehubungan dengan itu ia memasang umbul-umbul sebagai tanda menantang perang terhadap Singalodra. Umbul-umbul tersebut terlihat pula oleh Singalodra dan kawan-kawannya. Terjadilah peperangan.

3. Dalam peperangan ini mereka masing-masing saling mengerahkan prajurit. Keduanya sangat kuat. Singalodra mengeluarkan kekuatannya/kesaktiannya dengan gigi siungnya, sedang Suromenggolo dengan kekuatan/kesaktiannya pada cemeti/pecut.

4. Abdi-abdi Suromenggolo dalam keadaan yang demikian ini tidak dapat berbuat lebih bayak. Mereka hanya bimbang/bingung. Padahal seharusnya ia memihak pada bendara atau tuannya. Kadang-kadang ia menggambarkan peperangan ini bagaikan pertarungan ayam jantan (adu jago). Sebagai gambaran bahwa seekor ayam akan bertarung dengan gigihnya bahkan sampai matipun ia rela.

Dengan gambaran abdi-abdi yang demikian itu dapat ditangkap oleh kedua prajurit. Sehingga mengakibatkan peperangan semakin seru. Mereka masing-masing saling menggunakan kekuatan lahir : silat, pedang dan lain sebagainya. Kekuatan batin dengan berbagai macam ilmu kebatinan.

Demikianlah cerita singkat tentang Kesenian Incling Semagung yang diilhami dari cerita aslinya dalam cerita Singalodra melawan Suromenggolo.

1 komentar:

  1. Syukurlah isi bertahan. Tahun 79 kami pernah pinjam kostumnya untuk perayaan di Bagelen, maaf baju bagian belakangnya kecanthol beling waktu bersandar di tembok dan sedikit sobek.Ni Warsito alumni SD Magung tahun '79. Sekarang di Bengkulu.
    Salam kangge pengurus incling Magung, juga kang Eko Tenkung, serta teman lain yang masih ingat saya "CEKRUK".Makasih Pak Agung yang telah dan terus nguri-uri budoyo.

    BalasHapus